Semakin hari rasanya semakin berat menjalani pekerjaan di sana. Bukan, bukan karena pekerjaannya yang tidak ku sukai, tapi tempat bekerjanya. Aku benar-benar ingin segera meninggalkan tempat itu.
Memang sia-sia apa yang sudah kubangun dan kuperjuangkan tujuh tahun terakhir ini. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Aku tak bisa memutar balik waktu. Kalaupun bisa, aku sepertinya akan tetap menjalani pilihan ini.
Ini adalah konsekwensi yang sudah aku tahu sebagai kemungkinan terburuk. Dikeluarkan dari tempat kerja. Ini adalah harga yang harus aku bayar di dunia, belum lagi di akhirat.
Aku tau, dosaku sangat besar, Tuhan. Tapi aku tidak mampu keluar dari situasi ini. Aku dan dia sudah begitu mengikat. Ada kenyamanan lain yang kudapat. Sulit sekali melepaskannya.
Komentar
Posting Komentar